Direktur Badan Maritim Malaysia untuk Wilayah Kedah dan Perlis, Romli Mustafa, menegaskan bahwa koordinasi antara kedua negara berjalan dengan sangat baik. "Komunikasi kami berjalan lancar dan kami terus bertukar informasi," ujarnya. Kapal yang tenggelam tersebut disebutkan telah berangkat dari perbatasan Bangladesh sekitar dua minggu sebelum kejadian.
Latar Belakang Krisis Kemanusiaan Etnis Rohingya
Etnis Rohingya, yang merupakan minoritas Muslim di Myanmar, telah lama menghadapi tindak kekerasan dan diskriminasi sistematis. Puncak krisis terjadi pada tahun 2017 ketika operasi militer Myanmar memicu eksodus besar-besaran, mendorong sekitar 1,3 juta pengungsi Rohingya mencari perlindungan ke Bangladesh.
Meskipun telah berada di kamp pengungsian, banyak dari mereka yang memilih untuk melakukan perjalanan berbahaya melalui laut dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik di negara lain. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun ini saja, ribuan pengungsi Rohingya telah mencoba melarikan diri dari Bangladesh, dengan ratusan di antaranya dinyatakan hilang di laut.
Artikel Terkait
Kolaborasi Seni di Kambang Iwak Kumpulkan Dana Rp 6 Juta untuk Korban Bencana
Dibalik Dua Akun: Gen Z dan Pertunjukan Kepribadian di Media Sosial
Gubernur Mirza Ungkap Strategi Lampung: Fondasi Dibangun, Komoditas Tak Lagi Mentah
Kepanikan Melanda Citimall Prabumulih Usai Ledakan Diduga dari Dapur Tenant