Dalam paparannya, Bahlil juga menguraikan berbagai prestasi pembangunan di era Soeharto. Ia menyebutkan bahwa pada masa kepemimpinannya, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan dan energi. Pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam ketahanan nasional.
"Dan Pak Harto waktu memimpin bangsa 32 tahun, kita mencapai apa yang sebenarnya: swasembada pangan, swasembada energi," jelas Bahlil yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintahan Soeharto berhasil menekan tingkat inflasi dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Indonesia sebagai Macan Asia di Era Soeharto
Bahlil menutup argumentasinya dengan menyebut reputasi Indonesia di kancah global pada masa itu. Ia menuturkan, di akhir masa pemerintahannya, Indonesia dikenal dengan julukan "Macan Asia" karena kemajuan dan stabilitas ekonominya.
"Dan di ujung masa kekuasaan, tahun 1997 hingga 1998, Indonesia terkenal sebagai Macan Asia. Inilah referensi yang dijadikan rujukan Partai Golkar untuk menyampaikan kepada pemerintah agar diberi gelar pahlawan," pungkasnya.
Berbagai torehan prestasi inilah yang menjadi dasar Partai Golkar mendesak pemerintah untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Korban, Motif Neo-Nazi, dan Update Terbaru
3 Strategi Kemendikdasmen Cegah Bullying di Sekolah Pasca Insiden SMAN 72
Presiden Prabowo Pimpin Renungan Suci di TMP Kalibata, Ingatkan Jasa Pahlawan 10 November
Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kondisi Terkini & Dukungan Pemprov DKI