Polemik Whoosh: Membedah Isu Shadow Government dan Kekuasaan di Indonesia
Polemik Whoosh tidak hanya berkutat pada isu mark-up harga, potensi korupsi, lonjakan utang, atau ketergantungan pada China. Analisis yang lebih dalam mengarah pada sebuah fenomena politik yang dikenal sebagai state behind the state atau pemerintahan bayangan.
Isu ini mempertanyakan struktur kekuasaan yang sebenarnya di Indonesia. Narasi yang berkembang menyebut bahwa pemerintahan formal tidak sepenuhnya dipegang oleh satu aktor tunggal. Kekuasaan riil diduga justru berada di tangan kekuatan lain, yaitu Jokowi dan para kroninya. Mantan pemegang kekuasaan dianggap masih memiliki pengaruh signifikan, bahkan mampu mendikte keputusan negara meskipun secara formal tampak telah berganti kepemimpinan.
Pertanyaan kritis pun muncul: jika kekuasaan mantan presiden masih setara atau bahkan melampaui presiden petahana, lalu apa fungsi sebenarnya dari jabatan presiden? Apakah ia hanya menjadi simbol yang dikendalikan oleh kekuatan di belakang layar?
Artikel Terkait
Survei KedaiKOPI: 80,7% Publik Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Utamanya
Ledakan Masjid SMAN 72: Pesan Tersembunyi untuk Prabowo & Reformasi Polri
Kombes Pol Budi Hermanto: Kekayaan Rp 52,57 Miliar, Mercedes-Benz hingga Properti di 3 Kota
Keluarga Soeharto Konfirmasi Penerimaan Kabar Gelar Pahlawan Nasional 10 November