Kisah Inspiratif Rizal Galih: Lulus S2 UGM IPK 4.00 dalam 22 Bulan
Sebuah kisah inspiratif datang dari Rizal Galih Pradana, seorang pemuda berusia 25 tahun yang berhasil menuntaskan program Magister (S2) di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00. Prestasi luar biasa ini dicapainya hanya dalam waktu 22 bulan, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Perjuangan Awal: Tantangan Beasiswa dan Perubahan Jurusan
Perjalanan Rizal menuju kelulusan S2 UGM dengan IPK sempurna ini tidaklah mulus. Awalnya, ia menerima beasiswa dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk Program Magister Psikologi Profesi. Namun, sebuah kebijakan baru menyebabkan program tersebut ditutup tepat saat ia hendak mendaftar. Rizal pun dihadapkan pada pilihan sulit: melanjutkan beasiswa dengan beralih ke Magister Psikologi Sains atau mundur dan menunggu.
“Saya bersyukur keputusan yang saya ambil adalah tetap lanjut dengan pindah jurusan ke Magister Psikologi Sains,” ujar Rizal, mengungkapkan titik balik dalam perjalanan akademisnya.
Menghadapi Tantangan dan Mempelajari Hal Baru
Setelah memutuskan untuk berpindah jurusan, tantangan pun menghadang. Rizal harus beradaptasi dengan sistem dan kurikulum yang baru, termasuk mengganti topik riset yang telah dipersiapkannya sebelumnya. Dalam proses ini, ia dibimbing secara langsung oleh Rahmat Hidayat, selaku Dekan Fakultas Psikologi UGM yang juga merupakan dosen pembimbingnya. Rizal akhirnya bergabung dalam riset payung bertema food choice atau pilihan makanan, yang kemudian menjadi fokus penelitian tesisnya.
Tantangan lain yang berhasil ia taklukkan adalah mempelajari metode analisis data baru yang kompleks, yaitu Structural Equation Modeling (SEM). Berkat ketekunan dan bimbingan dari dosen, ia pun berhasil menguasai metode tersebut.
Artikel Terkait
Prabowo Saksikan Penyerahan Rp 6,62 Triliun Hasil Penagihan Denda dan Pemberantasan Korupsi
Densus 88 Geledah Rumah Pelajar SMK di Garut Terkait Dugaan Paham Neo-Nazi
Ryaas Rasyid Soroti Kontaminasi Jokowi pada Prabowo dan Kapolri
Libur Sekolah, Program Makan Bergizi Tetap Berjalan: Niat Mulia atau Cuma Habiskan Anggaran?