Efeknya terlihat signifikan. Di antara penerima bansos tahun 2025 (33.4%), tingkat kepuasan terhadap Presiden lebih tinggi (80.5%) dibandingkan yang tidak menerima (76.2%). Data ini mengukuhkan bansos sebagai pilar penopang kepuasan publik yang nyata.
Kondisi Nasional Dinilai Membaik, Tantangan Tetap Ada
Secara umum, persepsi publik terhadap kondisi nasional menunjukkan tren positif. Untuk kondisi ekonomi, 31.1% menilai baik/sangat baik dan 42.4% menilai sedang, mengalahkan penilaian buruk (26.2%).
Bidang keamanan menjadi yang terbaik dengan 56.5% penilaian baik/sangat baik. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi juga lebih banyak dinilai positif (masing-masing 40.8% dan 42.7%) daripada negatif.
Namun, publik masih menaruh perhatian pada sejumlah masalah mendesak. Pemberantasan korupsi (25.5%) masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh pengendalian harga kebutuhan pokok (22.3%), penyediaan lapangan kerja (15.6%), dan pengurangan kemiskinan (13.4%).
Dukungan Politik dan Proyeksi ke Depan
Dukungan terhadap Prabowo juga tercermin dalam simulasi elektabilitas. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo (68.4%) jauh melampaui Anies Baswedan (14.3%) dan Gibran Rakabuming Raka (9.8%). Partai Gerindra, yang dipimpinnya, juga unggul dalam simulasi pemilu legislatif (29.4%).
Setahun pemerintahan Prabowo diwarnai program-program yang berusaha langsung menyentuh kebutuhan dasar rakyat. Kepuasan publik yang terukur adalah modal politik yang berharga. Namun, daftar masalah mendesak yang disampaikan rakyat adalah pengingat bahwa perjalanan masih panjang. Tantangan ke depan adalah memastikan program-program tidak hanya populer, tetapi juga efektif, berkelanjutan, dan bebas dari masalah implementasi.
Artikel Terkait
Kejagung Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Kas Negara, Begini Cara Mengamankan Uang Sebanyak Itu
Malam Khidmat di Katedral, Ribuan Umat Padati Misa Natal
DDII Jabar Tegaskan Sikap: Imbau Umat Islam Hindari Ucapan dan Atribut Natal
Setahun Memimpin, Prabowo Tegaskan Kunci Pemerintahan Efektif Ada di Meritokrasi