Kerugian Telkom Rp 1,395 Triliun di TELE: Analisis Lengkap Skandal Investasi & Kaitannya dengan GOTO

- Jumat, 07 November 2025 | 16:00 WIB
Kerugian Telkom Rp 1,395 Triliun di TELE: Analisis Lengkap Skandal Investasi & Kaitannya dengan GOTO

Kisah Pailitnya TELE: Analisis Kerugian Rp 1,395 Triliun Telkom

Perusahaan TELE, yang dahulu bernama Tiphone Mobile Indonesia dan kemudian berganti menjadi PT Omni Inovasi Indonesia Tbk, resmi dinyatakan pailit. Berita ini memiliki nilai penting karena menyangkut kerugian besar BUMN Telkom.

Investasi Telkom di TELE: Rp 1,395 Triliun Hangus

Pada 18 September 2014, BUMN Telkom, melalui anak perusahaannya PT PINS Indonesia, melakukan investasi besar dengan membeli 25% saham TELE senilai Rp 1,395 triliun. Meski sempat digadang-gadang, investasi ini akhirnya menuai masalah.

Jauh sebelum pailit, Telkom telah mengakui penurunan nilai penuh (full impairment) atas investasi ini dalam laporan keuangan 2021. Keputusan ini diambil karena keraguan terhadap kelangsungan hidup bisnis, kondisi keuangan, dan penangguhan saham TELE. Intinya, dana Rp 1,395 triliun itu dinyatakan hangus.

Penyelidikan KPK yang Mandek dan Isu Exit Strategy

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menyelidiki dugaan korupsi dalam investasi Telkom di TELE. Bekas Direktur Utama PT PINS Indonesia, Slamet Riyadi, pernah diperiksa pada 1 Oktober 2020. Namun, penyelidikan ini mandek dan tidak ada kabar lanjutan.

Bahkan, beredar kabar tentang seorang deputi penindakan KPK yang digerebek saat memberikan 'konsultasi khusus' kepada para terperiksa kasus ini. Baik kasus penyelidikan maupun penggerebekan ini seolah menguap, bersamaan dengan berita pailitnya TELE. Muncul pula kecurigaan bahwa kepailitan sengaja dijadikan strategi keluar bagi investor yang terpojok.


Halaman:

Komentar