Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budhi Hermanto, menekankan bahwa kondisi gedung yang rusak parah dan hampir hangus total membuat proses pemeriksaan berisiko tinggi. “Gedung ini sudah tidak layak digunakan, dan pemiliknya khawatir terjadi keruntuhan. Dua kerangka ditemukan dalam keadaan tertimbun puing,” kata Budhi.
Bau Kerangka Tercampur Material Lain
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menambahkan bahwa dari sisi tanatologi, jenazah yang terbakar sempurna sulit dibedakan dari material sekitarnya. “Jenazah sudah berupa kerangka dengan sisa tubuh terbakar. Bau yang muncul awalnya sama dengan material terbakar lainnya. Bau khas pembusukan manusia baru tercium jelas setelah beberapa waktu,” jelas Hastry.
Hasil tes DNA akhirnya memastikan identitas kedua korban. “Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” pungkas Hastry.
Artikel Terkait
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK: OTT Suap Mutasi Jabatan, Pendopo Sepi
Ledakan Bom Molotov di SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Penyebab Pelaku Diduga Korban Bullying, dan Jumlah Korban
Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, 55 Korban Luka-luka Diduga Bom Rakitan
Gubernur Sulut Diapresiasi Gereja, Usaha Listrik 24 Jam di Talaud Dipercepat