Setiap detail sambungan dan paku keling dirancang dengan presisi tinggi, menjadikannya studi menarik bagi pemerhati arsitektur dan sejarah. Korosi yang tampak justru menambah nilai estetika dan keotentikan jembatan bersejarah ini.
Fungsi Baru dan Potensi Wisata Jembatan Manting
Pasca berakhirnya era lori, Jembatan Manting mengalami transformasi fungsi. Kini, jembatan ini dimanfaatkan warga sebagai jalur penyeberangan bagi pejalan kaki dan sepeda motor, memangkas jarak antar permukiman dan mendukung aktivitas sehari-hari.
Potensi wisata Jembatan Manting sangat besar. Dengan latar pemandangan pedesaan yang asri, jembatan ini dapat menjadi destinasi menarik bagi fotografer, pencinta sejarah, dan wisatawan. Pengembangan sederhana seperti penambahan papan informasi, penataan area, dan promosi yang tepat dapat mengangkatnya sebagai ikon wisata sejarah Desa Ramban Kulon.
Upaya Pelestarian Jembatan Bersejarah
Melestarikan Jembatan Manting berarti menjaga memori kolektif dan identitas kawasan. Upaya perawatan rutin seperti pembersihan tanaman liar, pengecatan anti karat, dan perbaikan minor diperlukan untuk mempertahankan keutuhan struktur.
Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan komunitas sejarah dapat mengembangkan program edukasi seperti tur napak tilas atau pameran foto. Dengan demikian, Jembatan Manting tidak hanya lestari secara fisik, tetapi juga hidup dalam kesadaran generasi muda sebagai warisan berharga dari masa lalu.
Artikel Terkait
Polda Kalsel Gagalkan Peredaran Sabu 44,5 Kg dan 24.000 Ekstasi Jaringan Fredy Pratama
Transaksi Judi Online Anjlok 57% ke Rp 155 Triliun di 2025, PPATK Beberkan Penyebabnya
PIT IBI 2025: Peran Strategis Bidan sebagai Ujung Tombak Kesehatan Ibu dan Anak
KSPSI Desak Pemerintah Segera Atur UMP 2026, Khawatir Kekosongan Hukum