Kasus Neni Nuraeni: Anggota DPR Dorong Restorative Justice dan Kritik Error in Persona
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, memberikan tanggapan mendalam mengenai kasus hukum yang menimpa Neni Nuraeni, seorang ibu rumah tangga asal Karawang. Neni terjerat kasus fidusia setelah data pribadinya diduga digunakan oleh suaminya untuk mengajukan kredit mobil ke perusahaan leasing yang kemudian mengalami gagal bayar.
Desakan untuk Hakim Gunakan Hati Nurani dalam Kasus Neni
Rudianto Lallo secara tegas mendorong agar hakim yang menangani perkara ini menggunakan pertimbangan hati nurani. Ia menegaskan bahwa Neni bukanlah subjek kejahatan yang sesungguhnya dalam kasus fidusia ini. Menurut analisisnya, terjadi "error in persona" atau kesalahan dalam menetapkan tersangka dan terdakwa.
"Harusnya yang terlibat adalah suami sendiri, berdasarkan keterangan dari istri. Terlebih istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga," jelas Rudianto saat dikonfirmasi pada Kamis (6/11).
Artikel Terkait
Nordik: Rahasia Kawasan yang Tak Lagi Anggap Tetangga Sebagai Ancaman
Dua Pendaki Sleman Hilang di Lereng Merapi, Pencarian Masih Digencarkan
Kisah Sutiadi: Selamat dari Maut di Tikungan Maut Tol Krapyak
Gibran Minta Maaf, Penanganan Bencana di Sumatera Dinilai Belum Optimal