Zohran Mamdani: Wali Kota NYC Baru yang Dikecam Israel, Ini Alasannya

- Kamis, 06 November 2025 | 18:40 WIB
Zohran Mamdani: Wali Kota NYC Baru yang Dikecam Israel, Ini Alasannya

Zohran Mamdani: Wali Kota New York Baru yang Dikecam Israel

Pemerintah Israel mengeluarkan reaksi keras terhadap terpilihnya Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York. Sejumlah menteri Israel menuduh politikus Partai Demokrat tersebut sebagai pendukung Hamas dan mengimbau warga Yahudi di kota itu untuk berimigrasi ke Israel.

Profil dan Kemenangan Bersejarah Zohran Mamdani

Zohran Mamdani berhasil terpilih sebagai Wali Kota New York City pada Selasa, 4 November. Pria berusia 34 tahun ini mencatatkan sejarah sebagai wali kota pertama yang beragama Islam dan keturunan Asia Selatan, sekaligus menjadi pemimpin kota termuda dalam lebih dari satu abad.

Sebagai kandidat dari Partai Demokrat, Mamdani berhasil mengamankan lebih dari 50 persen suara dalam pemilihan yang diikuti oleh lebih dari dua juta pemilih, menjadikannya partisipasi tertinggi sejak tahun 1969.

Komitmen Kontroversial terhadap PM Israel

Salah satu pernyataan paling kontroversial dari Mamdani adalah komitmennya untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika memasuki wilayah New York. Pernyataan ini didasarkan pada status Netanyahu sebagai tersangka penjahat perang menurut Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Reaksi dan Kecaman dari Pejabat Israel

Kemenangan Mamdani memicu kecaman luas dari berbagai pejabat tinggi Israel:

Menteri Urusan Diaspora Israel

Amichai Chikli dari Partai Likud menyebut hasil pemilihan sebagai "titik balik krusial bagi New York." Dalam pernyataannya di media sosial X, Chikli menyatakan: "Kota yang dulu menjadi simbol kebebasan dunia kini menyerahkan kuncinya kepada pendukung Hamas," sambil mengundang warga Yahudi New York untuk mempertimbangkan berimigrasi ke Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel

Itamar Ben-Gvir menggambarkan kemenangan Mamdani sebagai "kemenangan antisemitisme atas akal sehat," dan menuduh wali kota baru tersebut sebagai "pendukung Hamas, pembenci Israel, dan antisemit sejati."

Duta Besar Israel untuk PBB


Halaman:

Komentar