Sutoyo Abadi Bongkar Klaim Cicilan Utang Kereta Cepat Whoosh Rp 1,2 Triliun
Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai cicilan tahunan utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang disebut hanya sekitar Rp 1,2 triliun. Menurut Sutoyo, klaim ini merupakan angka tipuan yang tidak wajar.
Fakta Pembiayaan dan Utang Proyek Whoosh
Total pembiayaan proyek Whoosh bersumber dari pinjaman China Development Bank (CDB) mencapai sekitar US$ 7,2 miliar atau setara Rp 115 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per USD). Skema pinjamannya terdiri dari 85% pendanaan CDB (utang luar negeri) dan 15% modal ekuitas dari konsorsium Indonesia.
Analisis Beban Bunga dan Cicilan Pokok
Bunga pinjaman menurut perjanjian awal CDB adalah 2% LIBOR 6 bulan, yang diperkirakan efektif sekitar 5% per tahun. Dengan rata-rata bunga 5%, beban bunga tahunan atas utang US$ 7,2 miliar adalah sekitar US$ 360 juta atau setara Rp 5,8 triliun per tahun. Angka ini hanya untuk bunga, belum termasuk cicilan pokok utang.
Artikel Terkait
Pendukung Prabowo, Jangan Jadi Penjilat Gratisan
Kasasi Ditolak, Vonis 14 Tahun Penjara untuk Pengacara Lisa Rachmat Berkekuatan Tetap
Dua Bank Suntik Bantuan Tenda, UMKM Sungai Raya Dalam Makin Bergairah
Rocky Gerung Ramalkan 2026: Baku Tembak Elit dan Piring Kosong Rakyat