Kriteria Pahlawan Nasional Menurut Sejarawan Bonnie Triyana: Sejarah & Kontroversi

- Rabu, 05 November 2025 | 16:00 WIB
Kriteria Pahlawan Nasional Menurut Sejarawan Bonnie Triyana: Sejarah & Kontroversi

Makna dan Kriteria Pahlawan Sejati Menurut Sejarawan Bonnie Triyana

Sejarawan Bonnie Triyana secara mendalam mengupas makna, sejarah, dan kriteria pahlawan sejati dalam sebuah diskusi yang digelar di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, pada Rabu (5/11).

Asal-Usul Kata Pahlawan

Bonnie Triyana memulai paparannya dengan menjelaskan asal-usul kata pahlawan. "Kata pahlawan berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya adalah pahala. Pahala sendiri berarti buah atau hasil," ujarnya.

Lebih lanjut, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini menerangkan, "Akhiran 'wan' ditambahkan untuk menunjukkan kepemilikan. Jadi, pahlawan dapat diartikan sebagai orang yang menerima hasil sebagai akibat dari apa yang telah dilakukannya."

Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan Nasional

Menurut Bonnie, gelar pahlawan nasional mulai diberikan pada era 1950-an. Tujuannya adalah untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia yang baru saja merdeka.

"Indonesia pada saat itu adalah bangsa baru. Sebelumnya, kita adalah sekumpulan orang dengan identitas, etnisitas, dan suku masing-masing," paparnya.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 1950, Bung Karno dan tokoh lainnya berembuk untuk menganugerahkan gelar pahlawan kepada para pejuang yang melawan penjajahan Belanda, bahkan hingga menjadi korban.

Abdul Muis ditetapkan sebagai pahlawan nasional pertama Indonesia. "Abdul Muis adalah seorang pengarah, penulis, wartawan, aktivis politik yang aktif di Sarekat Islam. Pergerakannya banyak menimbulkan kecurigaan Belanda, sehingga ia selalu diikuti oleh intelijen Belanda kemanapun ia pergi," jelas Bonnie.

Kriteria dan Kontroversi Pemilihan Pahlawan


Halaman:

Komentar