RS Tolak Warga Baduy Dalam Terluka karena Tak Punya KTP, AMAN: Harusnya Utamakan Kemanusiaan
Kepala Divisi Penanganan Kasus Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sinung Karto, mengkritik rumah sakit di Jakarta yang menolak menangani warga Baduy Dalam yang terluka dengan alasan tidak memiliki KTP.
Menurut Sinung, seharusnya rumah sakit memahami bahwa warga Baduy Dalam seringkali belum memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. "Harusnya RS menyingkirkan sisi administrasi karena KTP kan cuma administrasi. Harusnya RS mengedepankan aspek kemanusiaan," tegas Sinung dalam keterangannya, Selasa (4/11).
Ia menambahkan bahwa identitas masyarakat Baduy Dalam sebenarnya mudah dikenali, terutama bagi warga Jakarta. "Enggak asing bagi orang-orang yang tinggal di Jakarta," ujarnya.
Mendorong Pemberian KTP untuk Masyarakat Adat
Sinung mengungkapkan bahwa banyak masyarakat adat di Indonesia yang belum memiliki KTP. AMAN sendiri telah mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pemberian KTP bagi komunitas adat. "Mereka warga negara Indonesia juga," tandasnya.
Artikel Terkait
Mudik Gratis Jateng 2026: Kuota Terbatas, Segera Daftar Sebelum Kehabisan!
KPK Bongkar Modus Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid dalam OTT, Bukti Uang Rp1,6 Miliar Disita
Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Kisaran Rp500 Ribu - Rp5 Juta, Ini Aturan & Perbedaan Daerah
Strategi Prabowo Bangun Jalur KA Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi untuk Tekan Biaya Logistik