Di sisi lain, Jonan dengan tegas membantah isu bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo membahas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
"Enggak, saya enggak diminta masukan kok, soal itu. Saya sudah pensiun, saya enggak akan nyampaikan pendapatlah," kata Jonan menegaskan.
Fakta Utang dan Pembiayaan Kereta Cepat Whoosh
Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Whoosh diketahui memiliki beban utang yang signifikan. Total utangnya mencapai sekitar USD 7,2 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.
Angka ini mencerminkan adanya pembengkakan biaya (cost overrun) dari rencana awal pembangunan yang diperkirakan sekitar USD 6,07 miliar.
Pembiayaan proyek Whoosh dilakukan dengan skema pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 75 persen dari total biaya. Sisa pembiayaan ditanggung oleh konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menaungi PT KCIC.
Pinjaman dari China tersebut dikenakan bunga sekitar 3,5–4 persen per tahun. Dengan skema ini, pemerintah Indonesia diperkirakan harus membayar bunga tahunan sebesar Rp 2 triliun setiap tahunnya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Wapres Gibran Kunjungi Manokwari, Tegaskan Komitmen Pembangunan Papua
Kecelakaan KA Bangunkarta di Sleman Tewaskan 3 Orang, 6 Luka Termasuk 3 Balita
Korban Begal Baduy Ditolak RS Gara-gara Tak Punya KTP, DPR: Tidak Manusiawi!
Polda Kalbar Ungkap Penyelewengan Solar Subsidi, 2 Tersangka Ditahan!