Demo Gorok Leher, Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin Dikecam Publik Internasional
Aksi demonstrasi Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Muhammad Ainul Yaqin, kembali menuai kecaman dari berbagai pihak. Kali ini, kecaman tajam datang dari publik Jepang yang geram dengan orasinya yang dinilai mengandung ancaman kekerasan.
Kecaman dari Publik Jepang
Seorang warganet Jepang, YUASA TADAO, menyebut Ainul sebagai anggota kelompok ekstremis dan menyerukan agar dia dilarang masuk ke Jepang. "Kita tidak boleh mengizinkan orang gila masuk ke Jepang," tulisnya di platform X.
Pendapat serupa diungkapkan oleh akun ShibaTalks yang menyerukan pengawasan ketat terhadap Muslim di Jepang dan menegaskan bahwa orang-orang dengan pandangan seperti Ainul tidak seharusnya diizinkan masuk.
Desakan Pemecatan dari Dalam Negeri
Tidak hanya dari luar negeri, desakan untuk memecat Ainul Yaqin juga menguat dari dalam negeri. Sejumlah warganet telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menuntut pemberhentian Ainul dari posisinya sebagai Komisaris Transjakarta.
"Btw, 10 hari lalu saya kirim surat tuntutan pemberhentian Komisaris gorok leher. Smg lagi diPROSES ya," tulis akun @elisa_jkt. Warganet lain, @marukonahu, juga menyatakan telah mengirim surat serupa, menilai ancaman Ainul tidak pantas dilontarkan seorang pejabat.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Perempuan Tewas Dibunuh dengan Luka Sayatan di Leher di Sleman, Ini Kronologinya
Bareskrim Polri Ungkap Tambang Ilegal Gunung Merapi, Negara Rugi Rp 3 Triliun
Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Prambanan Sleman Tewaskan 3 Orang, Ini Faktanya
RS Tolak Pasien Baduy Tak Punya KTP: AMAN Soroti Penolakan Rumah Sakit