@isuzucarpenter menambahkan, "Gue sebagai akamsi kagak setuju lah orang kayak die jadi komisaris. Akhlak-nye ga ada." Desakan ini menunjukkan tekanan publik yang besar terhadap kinerja dan etika pejabat BUMD.
Isi Orasi Kontroversial Ainul Yaqin
Kontroversi ini berawal dari rekaman orasi Ainul Yaqin yang mengenakan jaket Ansor. Dalam orasinya, dia menyatakan, "Apa bila ada kiai dan ulama kita yang dihina, maka Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan."
Lebih lanjut, dia mengeluarkan pernyataan yang memicu kemarahan publik: "Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti Banser menggorok leher PKI. Halal darah kalian." Pernyataan ini dinilai sangat provokatif dan tidak pantas, terlebih mengingat posisinya sebagai seorang hafizh (penghafal Al-Qur'an) dan pejabat publik.
Profil dan Jabatan Ainul Yaqin
Selain menjabat sebagai Komisaris PT Transjakarta, Muhammad Ainul Yaqin juga aktif sebagai Ketua GP Ansor DKI Jakarta dan Tenaga Ahli Menteri Agama RI. Posisi strategisnya inilah yang membuat pernyataannya mendapat sorotan dan kritik yang luas, baik secara nasional maupun internasional.
Insiden ini menyoroti pentingnya etika berkomunikasi bagi para pejabat publik dan dampak luas dari pernyataan yang dinilai menghasut. Tuntutan agar Ainul Yaqin bertanggung jawab atas ucapannya terus bergulir dari berbagai kalangan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Perempuan Tewas Dibunuh dengan Luka Sayatan di Leher di Sleman, Ini Kronologinya
Bareskrim Polri Ungkap Tambang Ilegal Gunung Merapi, Negara Rugi Rp 3 Triliun
Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Prambanan Sleman Tewaskan 3 Orang, Ini Faktanya
RS Tolak Pasien Baduy Tak Punya KTP: AMAN Soroti Penolakan Rumah Sakit