Ketimpangan Dana DAU antara NTT dan Daerah Kaya
Anton Doni memaparkan fakta yang menurutnya miris. NTT menerima total Dana Alokasi Umum (DAU) yang hampir sama dengan daerah berkapasitas fiskal tinggi.
"DBH dan PAD kami sangat rendah, tetapi kami menerima DAU sama dengan daerah kaya sumber daya yang punya DBH di atas satu triliun, dan PAD juga di atas satu triliun. Ini aneh dan sangat tidak adil. Di mana keadilan dan keberimbangan? Di mana prinsip kesatuan dan kebersamaan dalam NKRI?" tanyanya.
Pergeseran Filosofi Hubungan Keuangan Pusat-Daerah
Menurutnya, akar masalah terletak pada pergeseran filosofi dan prinsip dalam hubungan keuangan. Prinsip keberimbangan dalam NKRI yang diutamakan pada awal reformasi dinilai telah kehilangan roh ideologisnya.
"Oleh karena itu, kami minta revitalisasi prinsip keberimbangan. Kami minta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 direvisi. Namun, sambil menunggu revisi, kami perlu diselamatkan dengan Dana Afirmasi. Jika tidak, kami sungguh pertanyakan komitmen kebersamaan kita dalam NKRI," tegas Anton Doni.
Keterbatasan Anggaran Daerah di NTT
Dengan besaran DAU yang ada saat ini, Pemerintah Daerah di NTT mengaku tidak bisa berbuat banyak. DAU bahkan hanya cukup untuk membiayai belanja pegawai, termasuk untuk P3K dan tunjangan peningkatan penghasilan (TPP) bagi semua ASN.
10 Poin Tuntutan dalam Draft Memorandum NTT
Anton Doni mengungkapkan ada 10 poin besar dalam draf Memorandum NTT. Khusus untuk DAU, mereka meminta redefinisi dan reformulasi dengan menyertakan 9 poin usulan perbaikan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Puan Maharani Serukan Reformasi Birokrasi: Negara Harus Mempermudah, Bukan Memperumit!
Kepadatan Ekstrem Stasiun Manggarai: Prabowo Minta Tambah Gerbong KRL
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK, Uang Rupiah dan Valas Disita
Presiden Prabowo Perintahkan Tambah Gerbong KRL, Solusi Kepadatan Stasiun Tanah Abang