Muslim Arbi menilai perubahan arah politik Projo (Organisasi Relawan Prabowo-Jokowi) sebagai sinyal kuat pergeseran kekuatan politik. Rencana penggantian logo Projo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi disebutnya sebagai pukulan berat bagi mantan presiden tersebut dan Budi Arie.
Dalam tulisannya, Muslim menggunakan analogi yang lebih keras lagi: "Ibarat Jokowi baru saja meninggal dan tanah merahnya masih basah, para relawannya sudah lari tunggang langgang." Ia menilai para relawan yang selama satu dekade dimanjakan dengan kekuasaan kini meninggalkan Jokowi ketika tak lagi berkuasa.
Dampak terhadap Pemerintahan Prabowo
Analisis politik ini juga menyentuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru berjalan setahun. Muslim Arbi mendorong Prabowo untuk tidak ragu melakukan perombakan kabinet dan membersihkan figur-figur yang masih dianggap loyal kepada Jokowi.
"Publik mendesak Prabowo untuk tidak perlu ragu bersihkan para Jokower di kabinet agar agenda perbaikan untuk negara dan rakyat tidak terganggu," tulisnya. Ia juga menyinggung isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari dinamika politik pasca-Jokowi.
Kesimpulan tajam dari analisis politik Muslim Arbi ini menyatakan bahwa Jokowi tidak hanya mengalami kelumpuhan fisik akibat penyakit yang diderita, tetapi secara politik dan psikologis di mata masyarakat: "Jokowi telah end."
Artikel Terkait
PM Qatar dan Yordania Bahas Gencatan Senjata Gaza: Update Terkini
Demo Gorok Leher Ainul Yaqin: Kecaman Internasional & Desakan Pemecatan dari Transjakarta
IKN Kota Hantu? Pemerintah Bantah dan Pastikan Pembangunan Tetap Jalan
Oknum Polisi Bunuh Dosen IAK Bungo: Motif Asmara dan Keterlibatan Pelaku Lain Didalami