Idol Destruction Syndrome: Mengapa Netizen Cepat Mengidolakan lalu Menjatuhkan?

- Senin, 03 November 2025 | 11:20 WIB
Idol Destruction Syndrome: Mengapa Netizen Cepat Mengidolakan lalu Menjatuhkan?

Idol Destruction Syndrome: Dari Pengidolaan ke Penjatuhan di Media Sosial

Di era media sosial, netizen mampu membangun "pahlawan" secepat mereka menghancurkannya. Fenomena ini dikenal sebagai idol destruction syndrome, pola perilaku digital yang patut dipahami.

Apa Itu Idol Destruction Syndrome?

Idol destruction syndrome adalah fenomena psikologis dimana netizen mengidolakan seorang tokoh secara berlebihan, kemudian merasa perlu untuk menjatuhkannya. Dinamika ini lahir dari kebutuhan netizen akan harapan dan representasi moral di ruang digital.

Mekanisme Psikologis di Balik Fenomena Ini

Netizen seringkali tidak mengagumi orangnya secara langsung, melainkan cerminan harapan mereka sendiri. Tokoh seperti Purbaya, Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, atau Nadiem Makarim menjadi imajinasi kolektif tentang sosok pemimpin ideal.

Ketika harapan tersebut tidak terpenuhi, muncul kekecewaan yang berubah menjadi kebutuhan untuk menjatuhkan. Proses ini diperparah oleh algoritma media sosial yang mengamplifikasi emosi negatif.


Halaman:

Komentar