PB XIII dikenal sebagai raja yang tenang, bersahaja, dan berkomitmen kuat menjaga kelestarian adat Jawa gaya Surakarta. Menurut Henry, warisan terbesar PB XIII di Solo adalah kesederhanaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui gaya hidup sederhana.
Perjalanan Kepemimpinan Paku Buwono XIII
PB XIII naik takhta pada 10 September 2004, menggantikan ayahnya, Paku Buwono XII. Selama kepemimpinannya, ia berhasil menyatukan kembali takhta setelah konflik dualisme kepemimpinan dan memainkan peran sentral di era modern keraton.
Kontribusi dalam Pendidikan Antikorupsi
Henry yang berlatar belakang hukum mengungkapkan komitmen PB XIII dalam pendidikan antikorupsi holistik. Raja mengintegrasikan pengetahuan kognitif, sikap afektif dari cerita leluhur, dan praktik psikomotorik melalui kegiatan seperti Pekan Budaya Solo.
"Kami sangat bersedih dan berdoa semoga Sinuhun Paku Buwono XIII mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tutup Henry.
Artikel Terkait
Empat Pejabat KPU Tanjung Balai Ditahan, Dana Hibah Rp16 Miliar Digelembungkan
Drone ELN Gempur Pangkalan Militer, Tujuh Prajurit Kolombia Tewas
Polri Siagakan Deteksi Dini dan Pukul Duluan untuk Amankan Natal dan Tahun Baru
Kalbar Digoyang 31 Kali Gempa dalam 14 Tahun, Ketapang Paling Sering Bergetar