Puncak Musim Hujan 2025-2026: Prediksi BMKG, Daerah Siaga & Penyebab Hujan Ekstrem

- Minggu, 02 November 2025 | 07:06 WIB
Puncak Musim Hujan 2025-2026: Prediksi BMKG, Daerah Siaga & Penyebab Hujan Ekstrem

1. Suhu Muka Laut yang Lebih Hangat

Suhu muka laut di perairan Indonesia saat ini lebih hangat dari biasanya, dengan anomali positif 0.5 hingga 3 derajat Celsius. Kondisi ini meningkatkan penguapan dan pasokan uap air di atmosfer, yang pada akhirnya memperkuat pembentukan awan hujan.

2. Fenomena La Nina Lemah

BMKG mendeteksi adanya fenomena La NiƱa lemah yang aktif sejak November 2025 dan diprakirakan berlangsung hingga Februari atau Maret 2026. Meskipun berkontribusi, peningkatan curah hujan saat ini lebih dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat.

3. Dinamika Atmosfer Global dan Regional

Beberapa fenomena atmosfer turut memperkuat potensi hujan, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang aktif melintas di wilayah Indonesia, khususnya bagian tengah dan timur.

4. Kondisi Lokal

Faktor lokal seperti belokan dan pertemuan angin juga turut memperbesar peluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.

Dengan periode puncak musim hujan yang lebih panjang dan intens, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memantau informasi cuaca terbaru dari sumber resmi.


Halaman:

Komentar