Isu Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: Rocky Gerung Sindir Jokowi Kehilangan Pulung
Isu dugaan mark up atau penggelembungan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) kembali mencuat dan memicu perdebatan publik. Kali ini, akademisi Rocky Gerung turut menyoroti masalah ini melalui sebuah podcast dengan menyampaikan sudut pandang filosofis yang tajam. Rocky secara tidak langsung mengaitkan skandal ini dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dinilainya telah kehilangan kearifan dalam membaca situasi.
Menurut Rocky, fenomena ini mencerminkan kondisi yang dalam tradisi filsafat Jawa disebut sebagai kehilangan pulung. "Seseorang yang sudah kehilangan pulung tidak lagi punya kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman atau tanda-tanda alam. Itulah yang sedang terjadi sebelumnya pada Pak Jokowi," tegasnya. Konsep pulung dalam budaya Jawa sering dihubungkan dengan wahyu kepemimpinan atau legitimasi spiritual yang membuat seorang pemimpin dapat mengambil keputusan dengan bijaksana dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Proyek Kereta Cepat Whoosh, yang diresmikan pada Oktober 2023, sebelumnya telah menuai pujian sebagai simbol kemajuan infrastruktur Indonesia. Namun, belakangan muncul sejumlah laporan mengenai potensi ketidakwajaran dalam pengelolaan anggaran. Beberapa pihak menilai adanya selisih biaya yang signifikan antara perencanaan awal dan realisasi proyek. Meskipun pemerintah telah membantah adanya mark up, isu ini terus berkembang dan menjadi sorotan media.
Sejumlah pengamat ekonomi dan transparansi publik mendorong agar investigasi lebih lanjut dilakukan untuk memastikan akuntabilitas proyek strategis ini. Masyarakat pun diharapkan tetap kritis namun bijak dalam menyikapi perkembangan isu, sambil menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang.
Sebagai informasi, Rocky Gerung dikenal kerap menyampaikan kritik dengan pendekatan filsafat, baik Barat maupun tradisi lokal. Melalui pernyataannya ini, ia mengajak publik untuk merefleksikan tidak hanya aspek hukum dari sebuah kebijakan, tetapi juga dimensi moral dan kepemimpinan yang melatarbelakanginya.
Artikel Terkait
Doa Wamenhaj di Musim Umrah: Prabowo-Gibran Didoakan Sukses, Layanan Haji Digenjot!
Geger! Dua Profesor ITB Jual Wisuda Instan di Pasar Seni, Ijazah Palsu Bisa Dibawa Langsung
5 Alasan Mengejutkan Larangan Pakai Sepatu Lari untuk Main Padel, No. 3 Bikin Nyesel!
NU Bisa Tiru Ini! Rahasia Tata Kelola Modern Muhammadiyah yang Jarang Diketahui