Oleh: Tri Wibowo Santoso
DI tengah krisis kepercayaan publik terhadap hukum, rakyat Pati tampil dengan kreativitas yang tak terduga: sachet tolak angin dirangkai jadi kalung, lalu dikalungkan ke wakil rakyat. Sebuah sindiran sederhana, tapi pesannya menghantam keras: lembaga hukum di negeri ini sudah masuk angin.
Kalau KPK lamban, kalau DPRD tak tegas, kalau Kejaksaan sibuk menunda, dan kepolisian menutup mata, maka rakyatlah yang akan menyembuhkan dengan satire.
Tolak angin dalam bentuk kalung itu bukan sekadar lelucon. Itu adalah bahasa politik baru. Murah, mudah dipahami, dan relevan dengan pengalaman sehari-hari semua orang Indonesia. Dan di balik humor itu, ada kemarahan yang nyata.
Artikel Terkait
20 Ribu Pelajar Palestina Tewas: Bukti Kekejian Zionis Israel yang Tak Terampuni?
Cari Rumah di Singapore? Ini Rahasia Agar Tak Rugi dan Stres!
Istri di Jakbar Potong Kemaluan Suami Pakai Cutter saat Tertidur, Ini Pemicu Cemburunya
Intip Persiapan Pasukan Yontaipur Kostrad Cikarang yang Baru Ditinjau Panglima TNI