Analisis ini menyiratkan adanya sebuah sistem atau pola patronase yang mengakar kuat, di mana Riza Chalid menjadi operatornya sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto hingga era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, penetapan tersangka oleh Kejagung kini memunculkan pertanyaan baru. Apakah ini pertanda berakhirnya era 'kasir penguasa'?
Said Didu pun melontarkan pertanyaan spekulatif yang menohok, mengarah langsung kepada pemerintahan selanjutnya di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Nah, saya tidak paham apakah Prabowo tidak termasuk yang kasirnya,” ucap Said Didu.
Pernyataan ini seakan menjadi tantangan terbuka bagi pemerintahan Prabowo mendatang: apakah akan melanjutkan 'sistem' yang sama atau justru membersihkannya hingga ke akar.
Seperti diketahui, Riza Chalid, selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, ditetapkan sebagai salah satu dari delapan tersangka baru dalam megaskandal korupsi di PT Pertamina. Pihak Kejaksaan Agung kini menyatakan akan mengerahkan kerja sama internasional untuk melacak dan memulangkan Riza Chalid demi mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Sumber: suara
Foto: Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2005-2010, Said Didu sentil pemerintahan Presiden Prabowo. [tangkap layar/IST]
Artikel Terkait
Pemutihan BPJS Ditegur DPR: Keadilan Rakyat atau Jalan Pintas Curang?
RS Indonesia di Gaza Usai Gencatan Senjata: Kondisi yang Bikin Miris!
3 Jalur Tersembunyi ke Tasikmalaya, Nomor 2 Paling Cepat & Kulinernya Bikin Ketagihan!
Truk Trahir di Semarang Ditabrak KA Harina, KAI: Kami Minta Maaf