Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diyakini ingin melindungi Presiden Prabowo Subianto dari pihak-pihak pengganggu yang berada di belakang Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, ada upaya penjajakan dari PDIP sebelum masuk ke pemerintahan Prabowo. Hal itu terlihat dari pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, pada Kamis, 5 Juni 2025.
Dalam pertemuan itu, Dasco disebut lebih banyak mendengarkan Megawati.
"Jika dilihat dari pembicaraan dengan konteks kebangsaan, bisa jadi dengan demi bangsa dan negara, PDIP mau di koalisi di kabinet Prabowo," kata Muslim kepada RMOL, Senin, 9 Juni 2025.
"Hanya saja, apakah PDIP mau berada di kabinet yang wapresnya adalah Gibran yang dibuang dan telah dipecat dari PDIP?" sambung Muslim.
Muslim menilai, keberadaan Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi itu menjadi ganjalan psikologis PDIP untuk bergabung ke Kabinet Merah Putih. Meskipun posisi Gibran dinilai lemah karena tidak ada dukungan partai politik selain PSI dan Jokowi.
"Atau ada strategi lain dari PDIP mau lindungi Prabowo, kalau dikacaukan orang-orang di belakang Gibran termasuk Jokowi," pungkas Muslim.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Joko Widodo/RMOL
Artikel Terkait
Malam Tahun Baru di Sudirman-Thamrin: Delapan Jam Jantung Ibu Kota Bebas Kendaraan
Air Mata Driver Maxim: Saatnya Sistem Tak Lagi Rugikan Pekerja
Tiga Skenario Pendidikan Darurat Siap Diterapkan di Daerah Bencana Februari 2026
Dasco Tegaskan Dana Bencana Aceh Harus Digunakan dengan Skala Nasional