Di tengah situasi global dan perang tarif AS-China, pemerintahan Prabowo memerlukan tim yang solid, visioner, dan sepenuhnya sejalan dengan arah kebijakan barunya yang lebih populis dan berpihak pada rakyat.
"Jadi sebetulnya ada alasan secara radikal Prabowo merevisi kabinetnya," tegas dosen ilmu filsafat itu.
Rocky menyebut Prabowo terlalu permisif terhadap kelompok yang kerap disorot publik sebagai “kawanan Mulyono”, istilah yang beredar di kalangan netizen untuk menyindir elite-elite lama yang dianggap oportunis.
Jika Prabowo ingin benar-benar tampil otentik dan menjalankan mandat rakyat dengan efektif, maka tidak ada alasan untuk mempertahankan mereka yang hanya menjadi beban politik.
“Isi kabinet Pak Prabowo mayoritas masih berasal atau terbawa masuk dalam situasi yang dari awal harusnya bisa dipisahkan tetapi itu tidak terjadi," pungkas Rocky.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto/Net
Artikel Terkait
AWAS! Modus Baru Penipuan WA Palsu Ngaku dari Pajak, Saldo Langsung Ludes!
Dosen Hukum Jual Ilmu Demi Rupiah: Ancaman Mematikan bagi Negara!
Purbaya Jatuhkan Junjungannya, Ternak KDM Ngamuk!
KPK Panggil Analis & Eks Menko: Siap Ungkap Skandal Korupsi Proyek Whoosh?