Pengamat politik Muslim Arbi menilai ada skenario politik yang ia sebut sebagai “Operasi Solo”, yang bertujuan untuk menjatuhkan Presiden Prabowo Subianto melalui mekanisme pemakzulan. Ia menilai bahwa operasi ini dirancang dengan memanfaatkan dugaan pelanggaran konstitusi yang dilakukan Prabowo, salah satunya terkait posisi Letkol Teddy Indra Wijaya sebagai Seskab yang masih TNI aktif.
Muslim Arbi menyebut bahwa langkah Prabowo yang mempertahankan Letkol Teddy sebagai perwira aktif TNI tanpa melalui mekanisme yang seharusnya, seperti pensiun dari dinas militer sebelum menduduki jabatan sipil, bisa menjadi celah hukum yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menekan pemerintahan.
“Ada upaya menjebak Presiden Prabowo dalam berbagai pelanggaran konstitusi agar bisa digugat. Jika Prabowo jatuh, maka otomatis Gibran yang menggantikan sebagai Presiden,” kata Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (13/3).
Isu ini semakin mengemuka setelah publik mempertanyakan proses pengangkatan Letkol Teddy yang dinilai tidak sesuai prosedur karena tidak melalui pendidikan Seskoad (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat), yang biasanya menjadi syarat bagi perwira yang menempati posisi strategis.
Di sisi lain, secara teori pemakzulan bisa terjadi, namun secara praktik politik, langkah tersebut sulit dilakukan mengingat Prabowo masih memiliki dukungan kuat dari partai-partai di parlemen.
Artikel Terkait
Irfan Hakim Heboh Dapat Kado Mobil Listrik Raffi Ahmad, Harganya Bikin Melongo!
Gibran Disindir soal Ijazah Jokowi, Saut Situmorang: Fakta Ini Bikin Heboh!
Terungkap! Isi Disertasi S3 Ahmad Sahroni yang Bongkar Rahasia Korupsi
Benarkah Isu Ijazah Palsu Bikin Anak Malas Sekolah? Ini Faktanya!