Peristiwa itu berawal saat IK tiba-tiba didatangi sejumlah polisi, dimasukkan ke dalam mobil lalu dibawa berkeliling di Kabupaten Bulukumba.
Dalam perjalanan, korban diduga dipaksa mengaku sebagai kurir narkoba. IK yang tidak mau, mendapatkan penyiksaan dengan cara dipukuli hingga ditodong senjata api atau pistol.
"Saya dibawa ke samping rumahnya omku, di BTN Rinra. Langsung na bilang sebut mi om nu (bandar narkoba) kah sementara jalan itu, belum sampai (rumahnya om). Na pukul kepalaku terus dan na tarik rambutku, dan di situ ada polisi lain hantam juga," kata IK kepada wartawan.
Karena tak mampu membuktikan IK sebagai kurir narkoba, sehingga polisi yang diduga dari Satuan Narkoba pulangkan anak remaja itu di tempat dia ditangkap.
"Mereka suruh ka terus mengaku. Tapi saya bilang tidak. Terus, mereka bawa saya pulang dan dikasih turun di depan lorong. Dia bilang seolah-olah tidak terjadi apa-apa ya," sambungnya.
Karena tidak terima penyiksaan itu, IK pun melapor di Propam Polres Bulukumba.
Propam Telusuri
Sementara, Kasi Propam Polres Bulukumba, Kompol H. Nuryadin yang dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia mengatakan, telah menerima laporan dari korban.
Artikel Terkait
Kronologi Meninggalnya Muhammad Hisyam, Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Perundungan
Peresmian 10 Dapur MBG di Bone: Program SPPG Dikritik, Muncul Isu Konflik Kepentingan
Seniman Pantomim HI Seru CFD Jakarta, Jadi Pusat Perhatian Warga
Analisis Politik Pasca Jokowi: Pengaruh, Dinasti, hingga Isu Ijazah Palsu