Abu Ubaidah Gugur, Nama Jihad Itu Terus Hidup

- Rabu, 31 Desember 2025 | 22:00 WIB
Abu Ubaidah Gugur, Nama Jihad Itu Terus Hidup

Peristiwa ini seharusnya jadi tamparan. Membangunkan kita dari tidur panjang dan gerakan yang tanpa arah jelas. Seharusnya.

Pengumuman ini justru membuktikan satu hal: pergerakan ini bukan main-main. Ada desain yang rapi, ada komando yang terstruktur. Kerahasiaan yang mereka jaga pun luar biasa, sampai-sampai kita baru tahu nama asli dan tugas detail para panglima ini setelah mereka gugur. Itu adalah pelajaran keras bagi kita yang gemar pamer segala hal di media sosial.

Dan inilah kunci sebenarnya: kaderisasi. Kerja berat, melelahkan, jauh dari sorotan. Tapi ini nyawa pergerakan. Tanpanya, gugurnya Muhammad Dheif bisa jadi akhir segalanya. Kenyataannya? Muncul Muhammad Sinwar dengan kualitas setara. Kini, meski kita tak tahu siapa pengganti para panglima yang baru gugur, kita bisa yakin: ada kader-kader terbaik yang sudah disiapkan di garis belakang.

Abu Ubaidah yang baru sudah berikrar.

Untuk kalian, para panglima, semoga derajat tertinggi di surga menjadi tempat kalian. Nama kalian harum selamanya. Pahala yang mengalir tak putus.

Entah apa karya kami. Yang pasti, cinta kami tulus. Dengan harapan doa dari sabda Rasul: "Engkau bersama orang yang kau cintai." Tulisan ini pun, Ya Rabbi, jadikanlah saksi.

Pelataran Masjidil Haram, Mekah Al Mukarramah. Jarum jam di menara tinggi menunjukkan pukul 22.10.

Budi Ashari


Halaman:

Komentar