Panglima TNI Hadiri Doa Lintas Agama, Perkuat Empati dan Persatuan
Suasana di GOR A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Rabu (31/12/2025) itu terasa berbeda. Bukan sekadar acara seremonial biasa. Di sana, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto duduk berdampingan dengan para tokoh agama, prajurit, PNS, bahkan ratusan anak yatim. Mereka berkumpul untuk satu tujuan: doa bersama menyambut tahun 2026, menggelorakan kedamaian dan persatuan bangsa.
Acara yang sarat makna spiritual ini jelas punya pesan kuat. Di tengah keberagaman yang kadang rentan gesekan, kegiatan semacam ini adalah wujud nyata empati dan toleransi. Bahwa kebersamaan itu bisa dibangun, meski latar belakang kita berbeda-beda.
Yang menarik, doa lintas agama itu dipimpin langsung oleh perwakilan enam agama resmi di Indonesia. Mereka hadir semua. Dari KH. Syamsul Maarif (Islam), Romo Yos Bintoro PR (Katolik), sampai Pdt. Cipto Martalu Sapangi (Protestan). Lalu ada Pinandita Astono Chandra Dana (Hindu), KRT. Asun Goama (Buddha), dan JS. Ruysya Supit, S.IKom (Konghucu).
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas. Ini adalah cerminan nyata bahwa perbedaan keyakinan tak harus jadi pemecah. Justru sebaliknya, bisa menjadi kekuatan untuk saling menopang. Setidaknya, itu yang terasa di ruangan itu.
Nah, dalam sambutannya, Panglima TNI mengajak semua hadirin untuk menumbuhkan empati. Terutama kepada saudara-saudara kita yang sedang berduka.
“Kita panjatkan doa bagi mereka yang terdampak bencana di berbagai wilayah,” ujarnya. Suaranya terdengar berat menyebut korban jiwa di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Harapannya jelas: agar semua korban bisa segera bangkit dan pulih dari musibah yang menimpa.
Artikel Terkait
Sandal Jepit dan Secangkir Kopi: Cara Teddy Indra Cek Denyut Pemulihan UMKM
Forensik Muda Ungkap Jaringan Maut di Balik Kematian Sang Kekasih
Kematian Mahasiswi UNIMA: Suara Korban Kekerasan Seksual di Kampus Akhirnya Pecah
100 Kilogram Sabu Diselundupkan dalam Mobil Towing, Polisi Gagalkan Rencana Banjiri Tahun Baru