Di penghujung tahun 2025, Polda Metro Jaya membeberkan catatan kinerjanya. Ruang pertemuan di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (31/12) lalu, menjadi tempat Dirreskrimum Kombes Iman Imanuddin menyampaikan laporannya. Angkanya cukup mencengangkan: sepanjang tahun, mereka menangani 250 kasus premanisme. Tidak tanggung-tanggung, 348 tersangka berhasil diamankan.
“Penegakan hukum yang berbasis pemberantasan premanisme sepanjang tahun 2025 terdapat 250 kasus dengan 348 tersangka,” kata Iman.
Dari ratusan kasus itu, dua kejadian sempat benar-benar menyita perhatian publik dan menimbulkan keresahan. Menurut Iman, kedua kasus itu adalah pendudukan lahan parkir di RSUD Tangerang Selatan dan aksi pemerasan yang menjangkiti pedagang di Pasar SGC, Sentra Grosir Cikarang.
“Dua kejadian ini sudah dilakukan penegakan hukum dan telah mendapatkan kepastian hukum,” tegasnya.
Namun begitu, Iman tak lupa menyoroti peran serta warga. Baginya, partisipasi masyarakat adalah kunci yang tak tergantikan. Kerja polisi saja tidak akan cukup tanpa dukungan dari bawah.
“Hal ini terus kami tanamkan dan pupuk untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat agar bersama-sama menjaga Jakarta tetap damai,” katanya.
Targetnya jelas. Penindakan premanisme ini diharapkan bisa langsung dirasakan dampaknya oleh warga biasa, terutama dalam menciptakan rasa aman. Di tempat-tempat umum, pusat perbelanjaan, atau kawasan usaha yang dulu rawan suasana harus berubah.
“Terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman, terutama di ruang-ruang publik, area perbelanjaan, dan kawasan usaha yang sebelumnya rawan aksi premanisme, pemerasan, dan intimidasi,” ujarnya.
Artikel Terkait
Prabowo Sambut Tahun Baru di Tenda Pengungsian Batang Toru
Crypto Presale Tak Lagi Sekadar Gebrak-Gebruk, Kini Fokus pada Kegunaan Nyata
Jakarta Redupkan Gemerlap, Tahun Baru 2026 Diwarnai Doa dan Donasi
Jakarta Berubah Wajah: Sudirman-Thamrin Jadi Panggung Car Free Night di Malam Tahun Baru