Rabu lalu, di tengah hiruk-pikuk Balai Kota Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melepas bantuan untuk saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bukan sembarang bantuan, melainkan dukungan teknis penyediaan air bersih yang sangat krusial pascabencana. Pemerintah Provinsi DKI bersama PAM Jaya mengerahkan dua unit IPA Mobile, sepuluh mobil tangki, dan tiga puluh personel yang siap diterjunkan ke lapangan.
“Untuk IPA Mobile-nya ada 2 unit portable,” jelas Pramono dalam sambutannya.
“Sedangkan mobil tangkinya berjumlah 10 unit. Dan kali ini PAM Jaya juga mengirim 30 personel untuk terjun ke lapangan mendukung penyediaan layanan air berkualitas di daerah terdampak.”
Rupanya, bantuan air bersih ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Pemprov DKI sudah mengirimkan berbagai kebutuhan mendesak seperti toilet portable, pakaian, dan bahan makanan. Mereka bahkan membeli 1,4 ton cabai dari daerah terdampak untuk disalurkan lewat Perumda Pasar Jaya. Pramono dengan nada santap pun menambahkan, “Kalau memang masih ada cabai yang ingin disalurkan ke Jakarta, tentunya dengan senang hati kami akan membelinya.”
Namun begitu, ada juga bantuan dalam bentuk lain yang sudah disalurkan. Tiga daerah yang dinilai terdampak cukup parah Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Tapanuli Tengah masing-masing menerima bantuan tunai senilai Rp 3 miliar. Bantuan ini tentu saja sudah melalui prosedur resmi, setelah dapat izin dari Kementerian Dalam Negeri dan persetujuan DPRD DKI.
“Kenapa ini diberikan?” ujar Pramono. “Karena kami melihat ada beberapa kabupaten yang tidak bisa kita bantu dalam bentuk barang.”
Artikel Terkait
Premanisme Tersandung: 348 Tersangka Diamankan Polda Metro Jaya Sepanjang 2025
Polda Metro Jaya Catat Penurunan Kasus, Struktur Penanganan Perempuan dan Anak Bakal Dirombak
Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Pendaki Muda yang Hilang di Gunung Slamet
Restorative Justice Tuntaskan Lebih dari 2.000 Perkara di Tahun 2025