Isu lama pun kembali mencuat: bahwa Prabowo hanya akan didudukkan di Istana untuk dua tahun saja.
Ini relevan untuk didiskusikan. Kaitannya jelas: ‘pembiaran’ Prabowo terhadap gerakan ‘gaspol’ yang dilakukan RRT dan para ‘pemburu’ ijazah lain yang justru kini jadi tersangka. Jokowi pasti merasa tidak dibela.
Maka, wajar jika Pratikno dipanggil ke Solo untuk mematangkan skenario “dua tahun” tadi. Kemungkinan ini makin kuat belakangan, seiring derasnya kritik dan hujatan publik terhadap berbagai kebijakan Prabowo.
Dukungan yang dulu solid, kini menipis. Kekecewaan menumpuk.
Kekecewaan itu sendiri terbelah. Ada yang kecewa karena Prabowo dianggap tak berdaya lawan Jokowi. Ada pula yang kecewa karena dia dianggap mengingkari janji pro-Jokowi.
Dalam suasana seperti ini, bisa jadi Pratikno sengaja melecehkan Prabowo. Dengan menghadap Jokowi, dia sekaligus menunjukkan siapa yang masih memegang kendali sebenarnya.
31 Desember 2025
(Wartawan senior Freedom News)
Artikel Terkait
Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Pendaki Muda yang Hilang di Gunung Slamet
Restorative Justice Tuntaskan Lebih dari 2.000 Perkara di Tahun 2025
Tersangka Ketiga Terlibat Pengusiran Paksa Nenek 80 Tahun di Surabaya
Tabrak Lari di Bandar Lampung, Driver Ojol Terluka dan Laporan Dipaksa Dicabut