Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak, Sebut Indonesia Darurat Kebohongan

- Rabu, 31 Desember 2025 | 08:25 WIB
Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak, Sebut Indonesia Darurat Kebohongan

“Dulu ada pejabat yang mengaku mengantongi uang 11 ribu triliun, ternyata ada tidak? Lalu bikin mobil Esemka bahkan sudah ribuan yang pesan, sampai sekarang barangnya ada tidak? Kemudian ada ratusan petani dijanjikan traktor, faktanya ada tidak?” ungkapnya.

Persoalan sederhana seperti ijazah pun jadi ruwet. Padahal, menurut Habib Rizieq, solusinya mudah saja: tunjukkan yang asli, lalu periksa oleh tim independen. Tapi karena sejak awal dibumbui kebohongan, kepercayaan masyarakat pun luntur. Bahkan soal latar belakang pendidikan seorang wakil presiden pun jadi polemik berkepanjangan.

“Kalau mereka mau jadi pejabat, apapun lulusannya itu tidak masalah, asal sesuai persyaratan,” katanya.

“Yang paling penting jangan bohong. Jangan enggak sekolah bilang sekolah, enggak punya ijazah bilang punya ijazah. Enggak pernah kuliah bilang kuliah. Bohong itu dosa besar. Yang dibohongin bukan satu orang, tapi 275 juta rakyat Indonesia. Masyaallah.”

Dampaknya, menurutnya, sangat serius dan berjangka panjang. Sekali seseorang terlebih seorang pemimpin kehilangan reputasi kejujurannya, maka kepercayaan publik akan sangat sulit untuk dikembalikan. Hilang sudah pondasi utama hubungan antara rakyat dan pemimpinnya.

Di akhir ceramahnya, Habib Rizieq mengajak semua pihak, umat Islam dan masyarakat luas, untuk bangkit melawan. Caranya dengan menegakkan kejujuran dalam setiap ucapan, menepati janji, dan menjaga amanah. Seruan inilah yang ia sebut sebagai revolusi akhlak. Sebuah gerakan yang harus dimulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, sebelum akhirnya merambah ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuannya satu: agar kehidupan berbangsa ini bisa berjalan dengan adil dan bermartabat.

Redaksi


Halaman:

Komentar