Dia menambahkan, "Ini adalah periode yang sensitif. Ini bukan waktu yang tepat."
Bantahan Keras dari Ukraina
Tentu saja, Ukraina membantah keras semua tuduhan itu. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut klaim Moskow cuma rekayasa. Menurutnya, ini taktik Rusia untuk menggagalkan proses perdamaian yang sedang berjalan.
Pihak Ukraina juga menyoroti satu hal: Moskow dianggap lamban, bahkan tidak, dalam memberikan bukti. Padahal, hampir 24 jam telah berlalu sejak tudingan pertama dilontarkan.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, menulis di media sosial dengan nada kesal.
"Hampir sehari berlalu dan Rusia masih belum memberikan bukti yang masuk akal," tulisnya.
"Dan mereka tidak akan memberikannya. Karena memang tidak ada. Tidak ada serangan semacam itu."
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi: Pakar Sosiologi Hukum Soroti Keanehan yang Tak Kunjung Terjawab
Jakarta Bersiap: Hujan dan Rob Ancam Perayaan Malam Tahun Baru 2026
Jonru Ginting Sindir Firaun Jawa yang Tak Hadir di Persidangan
Korban Tewas Banjir Aceh dan Sumatera Tembus 1.141 Jiwa, 163 Masih Hilang