Jadi, saat ini tak satu pun instalasi pengolahan air itu bisa berfungsi. Situasi ini tentu memperumit kondisi pengungsi yang sangat bergantung pada pasokan air bersih.
Tak kalah memilukan, fasilitas pendidikan dan ratusan rumah penduduk juga ikut menjadi korban. Saat ini, pemukiman warga masih tertimbun lumpur tebal. Malasyi bahkan ragu apakah pembersihan layak dilakukan, mengingat biayanya yang mungkin sangat besar.
"Lumpur yang ada saat ini memenuhi rumah, sampai ke plafon. Kalau memang kita mau membersihkannya, saya rasa lebih besar biayanya," jelasnya.
Pemandangan di Pidie Jaya kini suram. Lumpur di mana-mana, infrastruktur hancur, dan warga masih menunggu bantuan nyata untuk bisa kembali beraktivitas. Butuh waktu lama untuk pulih sepenuhnya.
Artikel Terkait
Denda Tilang DIY Anjlok Drastis, Polisi Beralih ke Teguran
Aceh dan Ibu Pertiwi: Sebuah Jeritan yang Tak Kunjung Didengar
Tito Karnavian Soroti Tumpang Tindih Data, Usulkan BNPB Jadi Pemegang Kendali
Tumpukan Kayu Gelondongan Bikin Bingung, DPR Desak Pemerintah Beri Kepastian