Jokowi Buka Pintu Maaf, Tapi Tiga Nama Ini Disebut Kelewatan

- Selasa, 30 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jokowi Buka Pintu Maaf, Tapi Tiga Nama Ini Disebut Kelewatan

Yang muncul justru suara dari pihak lain. Ade Darmawan dari Peradi Bersatu pernah menyebut tiga nama itu adalah Roy, Rismon, dan Tifa. Tapi ya itu, posisi Ade dalam kasus ini patut dipertanyakan. Dia bukan pelapor, bukan pula kuasa hukum resmi Jokowi.

Keterlibatannya lebih karena dia ikut nimbrung lewat laporan Lechumanan yang memakai pasal berbeda. Jadi, bisa dibilang dia cuma numpang bikin gaduh dalam perkara ini, tanpa memiliki legal standing yang kuat.

Klien kami, Roy Suryo dan kawan-kawan, sebenarnya tak pernah butuh maaf dari Jokowi. Justru sebaliknya, Presiden lah yang seharusnya meminta maaf kepada publik. Maaf untuk segala kebohongan terstruktur dan masif, terutama soal klaim ijazah S-1 UGM yang hingga kini terus dipertanyakan.

Bahkan, setelah melihat langsung bukti ijazah yang ditunjukkan dalam proses gelar perkara di Polda Metro Jaya, keyakinan kami malah makin kuat. Rustam Efendi dari kluster 1 menyimpulkan sederhana: foto di ijazah itu bukan foto Jokowi. Bibirnya berbeda. Matanya lain. Kupingnya pun tidak mirip. Intinya, ijazah itu palsu.

Kelihatannya, Jokowi berharap bisa menjatuhkan mental pihak kami dengan memamerkan ijazah lewat polisi. Seolah-olah, begitu ditunjukkan, semuanya selesai dan kami yang harus mengakui kesalahan.

Nyatanya? Justru sebaliknya. Setelah dilihat, keyakinan kami malah bertambah. Tinggal satu langkah final: membuktikan semua kepalsuan ini di pengadilan. (")


Halaman:

Komentar