Damaskus bergerak. Di Istana Konferensi yang megah, Senin (29/12/2025) lalu, pemerintah Suriah akhirnya secara resmi meluncurkan mata uang baru. Acara kenegaraan itu dihadiri langsung oleh Presiden Ahmad al-Sharaa. Tak ketinggalan, Gubernur Bank Sentral Abdul Qader al-Hasriya juga hadir memimpin acara.
Di sana, mereka memamerkan lembaran-lembaran uang kertas yang sama sekali baru. Yang paling menarik perhatian tentu pecahan tertinggi, 500 lira. Di sana terpampang gambar bulir gandum dan seekor burung pipit. Menurut pihak bank sentral, simbol itu dipilih bukan tanpa alasan. Gambar gandum mewakili ketahanan pangan, sementara burung pipit melambangkan kehidupan itu sendiri.
Kalau dilihat lebih jauh, desain uang baru ini memang punya cerita. Mereka meninggalkan gambar figur individu. Sebagai gantinya, mereka mengusung simbol-simbol alam dan identitas kedaerahan yang kental. Tujuannya jelas: menciptakan identitas nasional yang lebih inklusif, merangkul semua.
Pecahan lainnya punya pesona masing-masing. Ambil contoh pecahan 10 lira, yang dihiasi mawar Damaskus dan kupu-kupu. Lalu ada 25 lira dengan murbei Damaskus dan burung pipit. Untuk 50 lira, gambarnya adalah buah jeruk khas pesisir dan laut Suriah. Sementara pecahan 200 lira menampilkan zaitun dari wilayah utara, ditemani kuda Arab murni yang gagah.
Nuansa artistiknya kuat sekali. Seolah-olah kita sedang melihat galeri mini tentang warisan budaya dan kekayaan geografis Suriah. Semuanya dirangkai dalam desain uang kertas.
Artikel Terkait
Damaskus Luncurkan Pound Baru, Gambar Buah Gantikan Wajah Tokoh
Kebohongan Akut: Saat Kata-Kata dan Kenyataan Tak Lagi Bertemu
Advokat Tuding Pernyataan Maaf Jokowi Soal Ijazah Sebagai Taktik Adu Domba
Membaca Al-Quran Bukan Cuma di Lisan, Tapi Juga di Hati