Malam Kelam di Medan: Bocah 12 Tahun Tuntaskan Amarah dengan 26 Tusukan ke Sang Ibu

- Selasa, 30 Desember 2025 | 05:40 WIB
Malam Kelam di Medan: Bocah 12 Tahun Tuntaskan Amarah dengan 26 Tusukan ke Sang Ibu

Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun di Medan diduga menusuk ibunya sendiri hingga tewas. Peristiwa mengerikan itu terjadi di tengah malam, dalam diam.

Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, membeberkan kronologinya. Semua berawal pada Rabu dini hari, sekitar pukul empat pagi. Saat itu, sang ibu, F (42), sedang tidur di lantai satu bersama dua anaknya. Suaminya sendiri tidur terpisah di lantai dua.

Menurut Calvijn, hubungan suami-istri itu memang sudah lama tidak harmonis. Mereka memilih tidur di tempat berbeda.

kata Calvijn dalam konferensi pers, Senin (29/12).

Mereka tidur di kasur bertingkat. Sang ibu dan si bungsu, AI, tidur di kasur yang sama. Kakaknya tidur di bagian bawah.

Lalu, sekitar pukul 04.00 WIB, AI terbangun. Ia memandangi ibunya yang tidur lelap di sampingnya. Pandangan itu memicu amarah yang sudah lama tertanam. Niat untuk melukai pun muncul.

Rupanya, niat itu bukan hal baru. Sejak 22 November lalu, AI sudah terpikir untuk menyakiti ibunya. Pemicunya sederhana sekaligus kompleks: kekesalan yang menumpuk. Ia jengkel melihat ibunya sering memarahi, bahkan memukul kakaknya. Tak hanya itu, sang ibu juga kerap mengancam dengan pisau baik kepada AI, kakaknya, maupun ayah mereka.

Maka, saat terbangun itu, AI pergi ke kamar mandi dan mencuci muka. Langkahnya kemudian menuju dapur. Ia mengambil sebuah pisau.

Yang menarik, sebelum beraksi, AI sempat membuka bajunya. Alasannya agar tidak terkena noda darah.

jelas Calvijn.

Kakaknya Terbangun

Saat tusukan pertama terjadi, kakak AI terbangun karena tubuh sang ibu menimpa dirinya. Dalam keadaan setengah sadar, ia melihat adiknya sedang menusuk-nusuk ibu mereka dengan pisau.

Refleks, kakaknya berusaha merebut pisau itu. Terjadi tarik-menarik, hingga akhirnya pisau terlepas dan dibuang. Tapi AI tak berhenti. Ia keluar kamar, kembali ke dapur, dan mengambil pisau kecil lainnya.

Kakaknya berusaha mencegah, mencoba menutup pintu kamar agar AI tidak bisa masuk kembali. Namun, upaya itu tak sepenuhnya berhasil.

tutur Calvijn.

Setelah itu, AI masih sempat melukai ibunya lagi. Sementara kakaknya, dalam kepanikan, lari ke lantai dua membangunkan ayah mereka. Ia berteriak bahwa adiknya telah melukai ibu.


Halaman:

Komentar