Bagi siswa-siswa di Sumatera yang terdampak musibah banjir bandang dan tanah longsor, targetnya mereka bisa kembali belajar efektif mulai 5 Januari mendatang. Itu janji pemerintah, lewat Kementerian Pendidikan. Tapi situasinya nggak seragam di semua daerah. Ada yang sekolahnya masih bisa dipakai, ada juga yang kondisinya parah banget.
Menko PMK, Pratikno, mengakui hal itu. Karena beberapa sekolah mengalami kerusakan berat, mau tak mau proses belajar mengajar untuk sementara harus dialihkan ke tenda-tenda darurat.
Pernyataan itu disampaikan Pratikno dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin lalu. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah pejabat tinggi, mulai dari Seskab, Panglima TNI, Kapolri, hingga Mendagri.
Ia lalu membeberkan data kerusakan di Aceh. Dari total 2.303 sekolah yang terdampak, sebanyak 1.773 di antaranya sudah dinyatakan siap. Sekitar 516 unit lainnya masih dalam proses pembersihan yang dipercepat dengan bantuan TNI, Polri, dan relawan.
Artikel Terkait
Ketua Baru Parmusi Tegaskan: Bukan Corong Partai, Tapi Rumah Besar Umat
Pratikno Serukan Tahun Baru Sederhana di Tengah Duka Bencana
Hakim Arief Hidayat Soroti Paradoks: Bayi Indonesia Lahir dengan Utang, Bayi Norwegia dengan Tabungan Miliaran
22 Desa Hilang, Kemendagri Kerahkan Ribuan Praja IPDN ke Sumatera