Ibnu Fāris dalam Maqāyīs al-Lughah bilang, kata-kata seakar dengan rajaba berkisar pada makna "menopang dan menguatkan". Sementara seakar dengan jabara lebih ke "keagungan dan keteguhan".
Lihatlah kaitannya. Sesuatu yang diagungkan (jabara) sering menjadi sandaran (rajaba) banyak orang. Allah al-Jabbār adalah sumber pertolongan dan kekuatan utama. Di bulan Rajab ini, kita didorong memperbarui ibadah. Dan kemampuan untuk ibadah dengan ikhlas itu sendiri sudah merupakan pertolongan-Nya. Tinggal kita yang harus "mengejar" pertolongan itu dengan sungguh-sungguh.
"Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." Begitu firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah.
Lalu, Ada Huruf Bā’ dan Makna Keberkahan
Huruf terakhir, bā’, dimaknai sebagai barakatullāh, keberkahan dari Allah. Apa itu berkah? Bukan sekadar dapat banyak. Tapi lebih pada bertambahnya kebaikan ilahiah dari sebuah kebaikan yang sudah ada.
Contoh sederhana: dapat rezeki halal itu sudah baik. Itu rahmat. Tapi ketika dari rezeki halal itu lahir ketenangan, keluarga harmonis, dan semangat ibadah yang naik, itulah berkah. Nilai tambahnya bersifat spiritual.
Dalam konteks Rajab, berkah bisa dirasakan secara nyata. Saat seseorang mulai serius memperbanyak amal saleh, seringkali waktunya terasa lebih lapang. Hidup jadi lebih teratur. Tanggung jawab terasa lebih ringan. Itu semua adalah wujud keberkahan praktis yang lahir dari niat baik mengelola waktu dan ibadah.
Jadi, kalau disimpulkan, filosofi Rajab lewat huruf-hurufnya riyāḍah al-nafs (olah jiwa), jiwār Allāh (kedekatan), jibārah Allāh (ampunan dan pertolongan), dan barakatullāh (keberkahan) menegaskan bahwa bulan ini adalah momentum transformasi spiritual.
Dengan usaha membersihkan jiwa dan membiasakan kebaikan, seorang hamba berharap meraih pertolongan al-Jabbār untuk menyembuhkan luka batinnya. Hasilnya? Kedekatan dengan Allah dan keberkahan hidup yang nyata: ketenangan batin, kelapangan waktu, dan persiapan spiritual menyambut Ramadan.
Wallāhu a’lam.
Zuhaili Zulfa, S.Pd.
Guru Pendidikan Agama Islam, lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Artikel Terkait
Banjir Hantam Lapas Aceh, 428 Napi Terpaksa Dilepas Demi Nyawa
Tiga Klaster Huntap Sumatera Mulai Terbangun, Ada Skema Gotong Royong
Slank Kembali Menyentil dengan Republik Fufufafa di Ulang Tahun ke-42
Bupati dan Kapolres Sintang Ajak Masyarakat Ganti Pesta dengan Berbagi