Memang, fokusnya kini mulai bergeser ke pembersihan. Namun begitu, PMI mengaku masih menyimpan stok kebutuhan darurat. Kondisi di lapangan kan belum sepenuhnya normal; transisi dari tanggap darurat ke pemulihan butuh waktu. Itu sebabnya logistik dasar seperti makanan, minuman, dan obat-obatan tetap disiagakan.
jelas Arifin lebih lanjut.
Ia menambahkan, upaya pembersihan ini punya urgensi tersendiri. Dengan segara membersihkan lingkungan, masjid dan rumah warga bisa kembali digunakan, terutama menyambut bulan Ramadan nanti. Harapannya, kehidupan bisa berangsur normal.
Yang menarik, PMI juga membuka pintu lebar-lebar bagi masyarakat umum dan donatur yang ingin ikut membantu. Mereka bisa menitipkan bantuan melalui kapal ini. Kapasitasnya cukup besar, sekitar 3.000 ton, lebih besar dari kapal sebelumnya.
pungkas Arifin mengakhiri penjelasannya.
Artikel Terkait
Jalan Provinsi di Lampung Barat Berubah Jadi Kubangan Lumpur Merah
Angin Kencang dan Hujan Lebat Tenggelamkan Kapal Pinisi di Perairan Serangan
Malam Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Polda Metro Jaya Ajak Warga Berdoa dan Berempati
Sepuluh Sumur Bor Baru Resmi Beroperasi, Warga Aceh Tamiang Kini Lebih Lega