Kemenhan dan Selfie Kontroversial: Ketika Lorong Kekuasaan Jadi Panggung Sandiwara

- Jumat, 26 Desember 2025 | 15:25 WIB
Kemenhan dan Selfie Kontroversial: Ketika Lorong Kekuasaan Jadi Panggung Sandiwara

Heboh Model Dewasa di Kemenhan: Saat Sensasi Mengalahkan Substansi

Oleh: Wahyu Ari Wicaksono

Langit Jakarta kelabu hari itu. Suasana muramnya seolah menyimpan beban yang sama dengan hati para korban banjir bandang di Sumatera Barat. Di ruang redaksi, berita tentang kerusakan dan pengungsian masih berjuang untuk naik cetak. Tiba-tiba, seperti petir, sebuah unggahan muncul di linimasa. Seorang perempuan tersenyum lebar, berdiri anggun di sebuah koridor yang sangat familiar lorong kekuasaan Kementerian Pertahanan.

Dia Ayu Aulia. Namanya sudah tak asing lagi. Mantan model majalah dewasa yang kini menjelma penyanyi dan pebisnis. Tapi kali ini penampilannya berbeda. Berkemeja putih rapi dengan tanda pengenal di dada, ia mengklaim status baru: Tim Kreatif Kemenhan. Dunia maya langsung gempar. Gemuruh di media sosial seketika lebih keras gaungnya daripada laporan gempa bumi.

Panggung Sandiwara di Lorong Kekuasaan

Foto itu bicara banyak. Latar marmer dingin dan logo negara yang gagah jadi saksi. Ekspresinya penuh kemenangan. "Telah mengikuti tes yang tidak mudah," tulisnya. Narasinya sempurna untuk publik yang gemar kisah kejutan, tentang "orang biasa" yang tiba-tiba menyentuh lingkaran dalam.

Reaksi pun terbelah. Ada yang mencibir, ada yang penasaran. Tak sedikit yang, lelah dengan berita bencana, langsung melompat ke drama ini. Media online pun seperti mendapat angin. Klik. Klik. Klik. Judul-judul hebok bermunculan, menggeser berita tentang lumpur yang masih menyelimuti desa-desa nun jauh di sana.

Klarifikasi yang Malah Membuka Pertanyaan

Lalu datanglah klarifikasi. Seperti sudah bisa ditebak. Suara resmi itu berasal dari Brigjen Rico Ricardo Sirait, Karo Infohan Kemenhan. Pernyataannya tegas dan datar: “Tidak dilantik, tidak diangkat, dan tidak memiliki penugasan.” Penjelasannya singkat: ia cuma tamu di sebuah acara organisasi kemasyarakatan.

Selesai? Tidak juga. Justru di sinilah cerita sesungguhnya berawal. Pernyataan itu bagai pintu yang dikunci rapat, meninggalkan kita semua di luar penasaran. Acara organisasi apa yang bisa dapat izin berkumpul di jantung pertahanan negara? Siapa yang membuka pintu? Pertanyaan-pertanyaan itu menggantung, tak terjawab.

Kemenhan, benteng kedaulatan, tiba-tiba terasa punya lobi yang bisa dipakai buat selfie oleh siapa saja yang punya nyali. Persoalannya bukan lagi salah paham seorang perempuan. Ini sudah menyentuh soal integritas benteng itu sendiri.


Halaman:

Komentar