Di sisi lain, HRS berusaha bersikap baik sangka kepada Prabowo. Keyakinannya, sang presiden sebenarnya punya perhatian besar dan pasti setuju jika bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dinaikkan statusnya.
"Saya yakin insya Allah khusnudzon saya baik dan benar," ujarnya.
Lalu dia melanjutkan, "Saya berkhusnudzon bapak presiden itu punya perhatian besar terhadap bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan saya yakin beliau setuju ini dinyatakan sebagai bencana nasional."
"Tapi yang jadi persoalan," tandas HRS, "ada pembisik-pembisik manusia di sekitar dia yang mempengaruhi presiden supaya jangan dinyatakan sebagai bencana nasional."
Pernyataan itu jelas menusuk. Sekaligus melempar tantangan ke istana: siapa sebenarnya yang memberikan informasi, dan apakah fakta di lapangan sudah disampaikan secara utuh?
Artikel Terkait
Kucing Istana Dikawal Ketat, Korban Bencana Seribu Jiwa Terlupakan
Sembilan WNI Korban Scam di Kamboja Akhirnya Pulang ke Tanah Air
Rayakan 2026 dengan Cemilan Sehat yang Tak Kalah Menggoda
Mitra atau Pekerja? Dilema Hukum di Balik Janji Fleksibilitas Ekonomi Gig