Prof. Dr. Ikeu Tanziha, yang juga duduk sebagai Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN), ternyata punya pengalaman langsung mengelola dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG). Satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG itu ia akui dimiliki dan dikelolanya sendiri.
Menurutnya, pengalaman tangan pertama itu membuka mata. Ia jadi paham betul soal persoalan-persoalan teknis yang muncul, terutama di masa-masa awal operasional. "Awalnya sih, saya enggak tertarik bikin SPPG. Ribet, sibuk, dan biayanya juga nggak sedikit," ujarnya.
Namun begitu, setelah berkali-kali turun mengevaluasi SPPG lain dan melihat beragam kendala, niatnya berubah. "Akhirnya saya bilang ke Kepala Badan, 'Pak, saya mau bikin SPPG'," kata Ikeu.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi tentang MBG di Ruang Belajar Alex Tilaar, Jakarta Pusat, Selasa lalu.
Di sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Ikeu menyoroti aksi sejumlah siswa yang mengunggah keluhan menu MBG ke media sosial. Ia menilai tindakan itu mencerminkan sikap yang kurang bersyukur. Pemerintah sendiri sudah meminta agar keluhan disalurkan lewat jalur resmi, bukan diumbar di platform digital.
Ia pun mempertanyakan, sebenarnya apa sih untungnya bagi siswa?
"Contohnya tadi, ada yang menemukan belatung di menu. Apa untungnya buat anak kalau diposting?" tanya Ikeu.
Artikel Terkait
Libur Panjang 2025, Lembang Tersendat Macet Hingga ke UPI
Pantai Selatan Jember Berbahaya, Polisi Gencar Ingatkan Wisatawan
Dokter Samira Resmi Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik Richard Lee
Puncak Kembali One Way, 2.900 Kendaraan Serbu Jalur Wisata Sejak Subuh