Dia melanjutkan, "Kita perlu waspada. Jangan-jangan yang akan dimasukkan nanti adalah nilai-nilai yang tidak sejalan dengan Pancasila dan budaya kita."
Rencana itu sendiri diungkap oleh Yehuda Kaploun, seorang rabi yang ditunjuk Trump sebagai Utusan Khusus untuk Urusan Antisemit. Dalam sebuah konferensi media Israel, The Jerusalem Post, Kaploun mengaku sedang mencari cara mengubah buku pelajaran sekolah di Indonesia.
Tujuannya? Mengubah pandangan masyarakat, khususnya umat Islam yang mayoritas, terhadap isu antisemitisme.
"Indonesia punya 350 juta muslim. Bagaimana cara mengubah buku ajar mereka?" tanya Kaploun dalam klip wawancara yang kini viral.
Dia menyatakan telah ditugaskan memimpin pemberantasan antisemitisme global. "Bagaimana kita mendidik? Bagaimana memeranginya di internet, bahkan dengan meningkatkan algoritma?" ucapnya.
Lewat proyek ambisius ini, AS disebut akan membentuk divisi khusus. Nantinya, mereka akan berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan teknologi banyak di antaranya sudah menawarkan kerja sama.
Jadi, ini bukan sekadar wacana. Mereka serius. Dan Indonesia, tampaknya, masuk dalam daftar sasaran.
Artikel Terkait
Aktivis Ini Tanggung Sendiri Biaya Operasional, Dana Donasi Rp7,6 Miliar Langsung ke Korban
Ijazah Jokowi yang Diperiksa, Wakil Gubernur Hellyana yang Jadi Tersangka
Gibran Serukan Persatuan dan Doa untuk Korban Bencana di Perayaan Natal Salatiga
Dewan Pakar BGN Ungkap Pengalaman Kelola Dapur MBG, Kritik Siswa yang Viral Keluhan di Medsos