Seorang pejabat militer Iran tingkat tinggi punya klaim mengejutkan soal serangan Sydney. Menurutnya, insiden berdarah di Pantai Bondi itu bukanlah serangan teroris biasa, melainkan sebuah sandiwara yang direkayasa. Operasi tipu daya, begitu ia menyebutnya.
Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, sang Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, tak tanggung-tanggung menuding aktor di balik panggung sandiwara itu: ‘Israel’.
“Seperti yang Anda lihat beberapa hari yang lalu, rezim Zionis menembak dirinya sendiri,” ujar Mousavi tegas.
Ia menyampaikan tuduhan itu dalam sebuah upacara wisuda perwira Garda Revolusi, dan siarannya langsung diambil oleh televisi pemerintah. Intinya, serangan yang menargetkan perayaan Hanukkah itu disebutnya sebagai operasi “bendera palsu” atau false flag.
Lalu, apa motifnya? Mousavi punya penjelasan yang terkesan rumit. Menurut analisisnya, serangan ini dirancang untuk beberapa tujuan sekaligus. Pertama, untuk menciptakan citra antisemitisme global yang simpatik terhadap Israel. Kedua, untuk mengalihkan perhatian dari tekanan internal yang sedang menghimpit negara tersebut. Dan ketiga, untuk mengekang arus migrasi balik warga Israel yang mungkin terjadi.
“Serangan teroris ini dilakukan untuk mencegah migrasi balik, meredakan gangguan internal, dan menyebarkan narasi antisemitisme,” tambahnya.
Artikel Terkait
Pernikahan Lintas Benua Warga Salumakarra dan Sudan, Ijab Kabul Berbahasa Arab
Saat Ijazah Jokowi Ditunjukkan, Ruang Sidang Tiba-tiba Sunyi
Diskusi Buku Reset Indonesia Dibubarkan Paksa, Jimly Asshiddiqie Minta Petugas Diberi Sanksi
Libur Sekolah, Program Makan Bergizi Gratis Tetap Fokus ke Ibu Hamil dan Balita