Masalahnya nggak cuma soal kapasitas. Ada bayangan lain yang lebih kelam: skandal korupsi. Muslim Arbi menyoroti keterkaitan orang dekat Sugiono dengan kasus korupsi proyek BTS yang menggemparkan itu.
Nama Nistra Yohan, salah satu tenaga ahli Sugiono, disebut-sebut terseret dalam pusaran kasus suap Rp72 miliar. Yang jadi persoalan, sampai sekarang keberadaan Nistra Yohan tidak jelas. Seolah menghilang.
ungkap Muslim.
Hal ini tentu saja memperburuk legitimasi moral sang menteri. Seorang Menlu tidak hanya dituntut cakap secara intelektual, tapi juga harus bersih dari segala bayang-bayang skandal hukum.
Di sisi lain, Arbi mengingatkan bahwa di bawah kepemimpinan Sugiono, diplomasi Indonesia berpotensi kehilangan arah. Negara yang dulu aktif di Gerakan Non-Blok dan ASEAN ini, kini dinilai tak lagi punya posisi yang tegas dan berwibawa.
ujarnya lagi.
Jika dibiarkan, Indonesia berisiko cuma jadi penonton. Tanpa daya tawar, tanpa suara yang diperhitungkan dalam percaturan global.
Karena itu, Muslim Arbi mendesak evaluasi total terhadap kepemimpinan Sugiono. Kepentingan nasional, katanya, jangan sampai dikorbankan hanya untuk kompromi politik belaka.
jelasnya.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Sugiono menanggapi rentetan kritik tersebut. Tapi gelombang keresahan publik terhadap kualitas diplomasi kita, tampaknya makin sulit dibendung.
Artikel Terkait
Tes DNA Dilakukan, Nasib Tiga Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi Masih Gelap
Prabowo Targetkan Korban Bencana Pindah ke Huntara Sebelum Ramadan
BRIN Buka Akses Gratis Fasilitas Riset untuk Mahasiswa
Kepala Seksi Kejari HSU Berganti Rompi Oranye Usai Ditangkap KPK