Setelah hampir satu setengah dekade, reaktor nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Jepang bersiap untuk hidup kembali. Keputusan ini muncul belasan tahun setelah gempa dan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan Fukushima sebuah bencana yang tak hanya meninggalkan luka alam, tapi juga menorehkan sejarah kelam sebagai insiden nuklir terburuk sejak Chernobyl.
PLTN raksasa itu, yang letaknya sekitar 220 km di barat laut Tokyo, memang bukan sembarang pembangkit. Ia tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Nah, persetujuan terakhir untuk mengoperasikannya lagi baru saja didapat dari parlemen prefektur Niigata. Gubernur setempat, Hideyo Hanazumi, berhasil meraih dukungan.
Di depan wartawan, Hanazumi terlihat lega, tapi juga berhati-hati.
Meski dukungan politik sudah ada, suara masyarakat ternyata tak sepenuhnya satu. Sidang parlemen kemarin justru mengungkap betapa rencana ini membelah pendapat publik. Sejumlah anggota majelis dengan tegas menolak.
Artikel Terkait
Mualem: Aceh Butuh 200 Ribu Rumah, Kerusakan Disebut Lebih Parah dari Tsunami
Dari Jualan 100 Butir ke Ribuan: Kisah Yayak dan Telur Asin yang Mengubah Nasib
Vonisi Ribuan Tahun untuk Geng Kriminal, El Salvador Gencarkan Perang Hukum
30 Ton Beras dari UEA Tiba, Muhammadiyah Salurkan untuk Korban Banjir Sumut dan Aceh