Hasil Tes Kemampuan Akademik untuk tingkat SLTA sederajat akhirnya diumumkan oleh Kemendikdasmen. Ada satu hal yang langsung mencolok: nilai Bahasa Inggris wajib ternyata paling rendah. Bahkan, bisa dibilang jauh tertinggal dibanding mata pelajaran wajib lainnya.
Di kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Senin lalu, Kepala BSKAP Toni Toharudin memaparkan datanya. Angkanya cukup mengejutkan.
"Rata-rata dari mata pelajaran wajib Bahasa Inggris, kita lihat rata-ratanya 24,9,"
ujar Toni. Angka itu, menurutnya, adalah yang terendah secara nasional.
Lantas, bagaimana dengan pelajaran lain? Ternyata, Bahasa Indonesia justru mencatat prestasi tertinggi dengan rata-rata 55,3. Posisi berikutnya diisi Matematika yang berada di angka 36,1. Jaraknya cukup signifikan, bukan?
Namun begitu, Toni berkeras bahwa data ini bukan untuk membuat ranking atau memojokkan satu bidang studi. Ia ingin ini dipahami sebagai bahan refleksi bersama. Sebuah potret nyata untuk dievaluasi.
"Perbedaan capaian ini saya kira tidak dimaknai sebagai peringkat. Saya ingin sampaikan sebagai potret capaian kompetensi nasional sebagai dasar refleksi perbaikan pembelajaran,"
Artikel Terkait
Menteri Agama Soroti Lulusan Syariah yang Tak Laku di Bank Syariah
Bupati Bekasi Minta Maaf ke Masyarakat Usai Ditahan KPK Kasus Ijon Proyek
Mualem: Aceh Butuh 200 Ribu Rumah, Kerusakan Disebut Lebih Parah dari Tsunami
Dari Jualan 100 Butir ke Ribuan: Kisah Yayak dan Telur Asin yang Mengubah Nasib